JAM PELAYANAN

Senin - Jumat 8:00 - 15:00

INVESTASI SAHAM & REKSA DANA SYARIAH, BEGINI MEKANISMENYA

Comments Off on INVESTASI SAHAM & REKSA DANA SYARIAH, BEGINI MEKANISMENYA Umum

INVESTASI SAHAM & REKSA DANA SYARIAH, BEGINI MEKANISMENYA

Sobat, bulan puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menata hidup, termasuk dalam mengelola keuangan. Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi secara bijak di instrumen yang sesuai dengan prinsip syariah. Jika Sobat berinvestasi di saham atau reksa dana syariah, pernahkah terpikir bagaimana sebenarnya uang yang Sobat setorkan bekerja di dalamnya? Ke mana aliran dananya, bagaimana ia berkembang, dan bagaimana prinsip syariah diterapkan dalam setiap prosesnya?

Berinvestasi dalam instrumen syariah bukan hanya tentang menghindari riba, melainkan juga memastikan bahwa uang yang kita kelola benar-benar berkontribusi pada kegiatan ekonomi yang halal dan bermanfaat. Dengan memahami mekanisme investasi ini, Sobat bisa lebih yakin bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan memiliki dampak yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Yuk, kita kupas lebih dalam!

1. Saham Syariah

? Bagaimana Dana Bekerja?

Ketika Sobat membeli saham syariah, uang yang Sobat investasikan akan melalui beberapa tahap sebelum benar-benar berkontribusi dalam kegiatan ekonomi. Proses ini bergantung pada di mana dan bagaimana Sobat membeli saham tersebut.

  • Jika Sobat membeli saham di pasar perdana, seperti saat IPO (Initial Public Offering) atau melalui right issue, uang yang Sobat bayarkan akan langsung masuk ke perusahaan yang menerbitkan saham. Perusahaan kemudian menggunakan dana ini untuk membiayai berbagai keperluan bisnisnya, seperti ekspansi usaha, pembangunan infrastruktur, pembelian aset, atau inovasi produk. Karena saham yang diterbitkan adalah saham syariah, penggunaannya harus mengikuti prinsip-prinsip keuangan Islam, yang berarti tidak boleh digunakan untuk bisnis yang mengandung unsur riba, garar, atau maisir.

  • Jika Sobat membeli saham di pasar sekunder, uang Sobat tidak masuk langsung ke perusahaan, tetapi berpindah ke investor lain yang menjual sahamnya. Meskipun demikian, transaksi ini tetap memiliki dampak pada nilai pasar perusahaan. Jika harga saham meningkat karena banyaknya permintaan, perusahaan dapat lebih mudah mendapatkan pendanaan di masa depan. Sebaliknya, jika harga saham terus menurun, hal ini bisa menjadi sinyal bagi manajemen untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka.

? Bagaimana Perusahaan Mengelola Dana?

Perusahaan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) diawasi secara ketat agar selalu mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan dananya. Beberapa aturan utama yang mereka jalankan antara lain:

  • Tidak boleh berinvestasi dalam instrumen berbasis riba, seperti obligasi konvensional atau deposito berbunga. Sebagai gantinya, perusahaan dapat menempatkan dana di instrumen keuangan syariah seperti sukuk atau deposito syariah yang berbasis akad mudarabah atau ijarah.

  • Dilarang terlibat dalam bisnis yang diharamkan, seperti industri alkohol, perjudian, rokok, atau sektor lain yang tidak sesuai dengan syariah.

  • Harus menerapkan mekanisme cleansing jika ada pendapatan yang berasal dari sumber yang tidak sepenuhnya halal. Dana ini tidak boleh menjadi bagian dari keuntungan perusahaan dan harus disalurkan ke kegiatan sosial atau amal.

Dalam jangka panjang, jika perusahaan memperoleh keuntungan, mereka memiliki dua pilihan utama dalam mengelolanya. Mereka dapat membagikan dividen kepada pemegang saham sesuai dengan ketentuan syariah atau memilih untuk menahan laba guna memperbesar skala bisnisnya. Dengan demikian, ketika Sobat membeli saham syariah, uang yang diinvestasikan sebenarnya menjadi bagian dari proses pertumbuhan bisnis yang halal.

2. Reksa Dana Syariah

? Bagaimana Dana Bekerja?

Berbeda dengan saham yang dikelola langsung oleh investor, dalam reksa dana syariah, uang Sobat akan dikelola oleh Manajer Investasi yang bertanggung jawab mengalokasikan dana ke berbagai instrumen syariah yang telah terverifikasi. Saat Sobat membeli unit penyertaan dalam reksa dana syariah, dana yang terkumpul dari berbagai investor akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Manajer Investasi kemudian mengalokasikan dana ini ke berbagai instrumen keuangan, seperti saham syariah yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah, sukuk yang memberikan bagi hasil, dan instrumen pasar uang syariah seperti deposito syariah atau Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

Seluruh aktivitas investasi dalam reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan bahwa tidak ada unsur riba, garar, atau maisir dalam setiap transaksi. DPS bertugas untuk memverifikasi bahwa seluruh keputusan investasi yang diambil oleh Manajer Investasi telah sesuai dengan prinsip syariah. Jika dalam perjalanan investasi ada pendapatan yang berasal dari sumber yang tidak halal, dana tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh investor maupun Manajer Investasi. Sebagai solusinya, dilakukan mekanisme pembersihan dana (cleansing), dimana dana yang tidak halal ini disalurkan ke kegiatan sosial atau amal.

Investor dalam reksa dana syariah memiliki fleksibilitas untuk menjual unit penyertaan mereka kapan saja. Ketika unit penyertaan dijual, dana hasil pencairan akan dikembalikan ke rekening investor berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) yang berlaku saat itu.

? Bagaimana Dana Berkembang?

Nilai investasi dalam reksa dana syariah dapat berkembang seiring dengan perubahan nilai aset yang ada di dalam portofolionya. Jika harga saham syariah dalam portofolio meningkat atau sukuk memberikan imbal hasil yang lebih baik, nilai unit penyertaan reksa dana juga ikut naik. Sebaliknya, jika pasar mengalami penurunan, nilai unit penyertaan bisa ikut turun.

Manajer Investasi memiliki peran penting dalam memastikan bahwa portofolio reksa dana tetap optimal. Mereka terus memantau kondisi pasar dan melakukan strategi penyesuaian agar investasi tetap memberikan hasil yang maksimal tanpa melanggar prinsip syariah.

Kesimpulan

Baik dalam saham maupun reksa dana syariah, uang yang Sobat investasikan tidak hanya diam, tetapi terus bergerak dalam ekosistem keuangan yang telah dirancang sesuai prinsip syariah. Dalam saham syariah, uang Sobat bisa langsung digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan bisnisnya, sementara dalam reksa dana syariah, dana Sobat dikelola oleh Manajer Investasi dan dialokasikan ke berbagai instrumen keuangan syariah yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Di bulan puasa ini, menjaga kebersihan harta dan memastikan investasi sesuai dengan prinsip yang benar juga merupakan bagian dari ibadah. Dengan memahami bagaimana uang kita bekerja dalam investasi syariah, kita bisa lebih yakin bahwa rezeki yang kita kelola benar-benar halal dan membawa manfaat yang lebih luas. Jadi, Sobat sudah siap mengelola investasi dengan lebih bijak dan sesuai dengan prinsip syariah?

Sumber

WeCreativez WhatsApp Support
Staff kami akan menjawab seputar pertanyaan anda. Mohon ditunggu...
👋 Hai, Ada yang bisa kami bantu?